"Jika saya seorang Belanda... 1
Oleh R. M. Soerwardi Soerjaningrat 2
disalin ke dalam bahasa Indonesia. 3
Di seluruh surat kabar kembali dibuat propaganda untuk mengadakan pesta besar di tanah Hindia: merayakan kemerdekaan seratus tahun Kerajaan Belanda. 4 Pada bulan November yang akan datang genap satu abad, di mana Belanda terlepas dari penindasan kerajaan lain, meskipun Belanda jauh tertinggal dari beberapa kerajaan lain yang lebih dulu merdeka. 5 Maksud Belanda untuk merayakan hari mulia itu harus sekali dipuji. 6 Bukankah hal itu adalah tanda bahwa orang Belanda sangat menghargai tanah tumpah darahnya, di mana para pendahulunya menunjukkan keberanian mereka? 7 Merayakan hari itu adalah tanda, betapa bangganya orang Belanda, jika teringat, seratus tahun sudah berlalu sejak nenek moyang mereka dapat melepaskan tanah airnya dari penindasan orang lain dan membangun kerajaan sendiri. 8 Betapa mudahnya saya membayangkan kebanggaan orang Belanda saat ini, yang dapat merayakan hari semulia itu, karena saya pun mencintai tanah air saya sebagaimana Belanda mencintai negerinya. 9 Betapa rasanya bagi orang yang mencintai tanah tumpah darahnya, bila dapat merayakan hari yang demikian mulia dan berharga! 10 Saya ingin sekali, sesaat saja menjelma menjadi..." 11
-4-
"...orang Belanda, bukan Belanda Staatsblad atau "Belanda yang disamakan" melainkan Belanda sejati, Belanda anak tanah Nederland, bebas dari campur tangan darah lain... 12 Ah, betapa riang hatiku, apabila kelak di bulan November hari yang dinanti-nantikan itu lahir ke dunia! 13 Betapa sorak sorai saya melihat berkibarnya Sang Tigawarna, yang dihiasi di atasnya dengan kain Oranye! 14 Tentu sampai suara saya habis akan kunyanyikan lagu "Wilhelmus" dan "Wien Neerlands bloed" apabila musik tentara nanti berbunyi. 15 Tentu akan bangga dada saya dan hidung saya kembang melihat keadaan yang ramai itu, 16 sedang tidak saya lupakan datang ke Gereja Nasrani, untuk memohon doa dari Tuhan Yang Esa dan Maha Adil. 17 Maka akan saya mohonkan rahmat, supaya kekal kerajaan Nederland, kekal pemerintahannya di Hindia Nederland, agar tanah air saya meneguhkan tubuhnya dengan tenaga Hindia. 18 Maka akan saya persilakan semua orang Belanda yang ada di sini mengeluarkan uangnya, bukan hanya untuk biaya pesta, tetapi juga untuk tentara laut yang kuat, 19 sebagaimana tertera dalam cita-cita Menteri Colijn, yang begitu yakin berusaha, supaya Nederland kekal menjadi kerajaan. 20 Dan saya akan... sungguh saya tidak tahu, bagaimana kelak hendak berlaku lagi, kalau saya sekiranya Belanda sejati. 21 Hanya saya bisa pastikan bahwa saya tak akan enggan menjabat pekerjaan meskipun betapapun beratnya, asal bersangkutan dengan kemuliaan tanah air saya yang kucinta... Nederland! 22 Hanya ada suatu hal yang tidak setuju dengan pikiran saya. 23 Kalau saya orang Belanda, semua hendak saya lakukan; 24 pesta memuliakan hari yang berharga itu, hendak saya usahakan supaya seramai-ramainya... cuma satu pasal saja saya jauhi: Janganlah hendaknya Bumi Putra di tanah Hindia turut bersuka ria! 25 Tentu saya larang mereka itu serta bersuka-sukaan di pesta saya, di mana semua bangsa Belanda memuaskan hatinya. 26 Saya berikhtiar, menolak mereka itu dari tempat keramaian, supaya janganlah kelihatan olehnya cara bagaimana bunga hati kita waktu mengingat hari lepas dari penindasan. 27
-5-
Kalau saya seorang Belanda, saya merasa kurang sopan apabila kita orang Belanda membawa Bumi Putra turut bersuka-sukaan dalam merayakan pesta yang demikian, di mana kita merasa senang, kita lepas dari penindasan orang lain. 28 Nyata sekali kita tidak mengindahkan mereka di negerinya sendiri, di mana kita sebagai penguasa memperlihatkan kegembiraan sebab terlepas dari diperintah. 29 Sekarang kita bersorak dan bersuka ria sebab mengingat seratus tahun sudah lepas dari kungkungan orang lain, sedang sorak-sorai ini dilakukan di muka umum dan disertai oleh suatu bangsa, 30 yang lagi dalam kungkungan kita. 31 Apa tidakkah kita harus berpikir, bahwa bangsa itu pun ada keinginan pula seperti itu, yaitu lambat laun hendak melepaskan diri dari kungkungan bangsa lain? 32 Tidakkah rasanya mereka itu berkeinginan pula pada suatu masa bisa bersuka-suka mengadakan pesta seperti kita sekarang? 33 Bolehkah kita menyangka, bahwa segala perasaan dan pikiran segera dari tubuh mereka itu sudah tumpul dan padam, karena buatan kita dalam "mengasuhnya"? 34 Kalau ada pikiran demikian pada kita, tentu tersesat sekali, sebab segala makhluk, meskipun bagaimana kurang pelajarannya, amat benci dan kurang rela pada diperintah. 35
Kalau saya orang Belanda, tidak akan saya membuat pesta demikian rupa di dalam negeri, di mana penduduknya tidak saya beri kesempatan untuk melepaskan dirinya dari kungkungan. 36
Demikian juga bukan saja tidak adil, tapi saya rasa kurang sopan, apabila diminta pula uang Bumi Putra untuk biaya pesta. 37 Sudah terang penghinaan yang dihadapkan pada Bumi Putra dengan pesta semacam ini, 38 tapi rupanya belum cukup demikian: Uangnya pun disuruh dikeluarkan pula. 39 Sungguh! Penghinaan tentang pikiran, dan penghinaan atas kantongnya Kromo! 40
Apakah kiranya hasil pesta ini di tanah Hindia bagi Nederland? 41 Kalau Nederland mau menyatakan kecintaannya pada tanah tumpah darahnya, maka tempat menyatakannya itu salah sekali dipilihnya, karena di sini adalah negeri dalam kungkungan. 42 Nederland tidak mengindahkan orang di sini, kalau..." 43
-6-
"...demikian, kecuali kalau hal ini sungguh hendak memperlihatkan gagah-berani serta gembira saja pada rakyat yang diperintahnya. 44 Politik demikian rasanya ada kurang segar. 45
Di mana tanah Hindia lagi bergoyang, sedang penduduknya lagi berikhtiar dan baru sadar dari tidurnya, rasa hati saya salah sekali apabila Nederland memberi contoh pada Bumi Putra, betapa lezat cita rasanya bangsa yang seratus tahun lamanya sudah bisa melepaskan diri dari kungkungan orang lain. 46 Dengan tidak sengaja Nederland boleh membangkitkan nafsu Bumi Putra, sedang boleh jadi bertambah keras kecintaannya akan melepaskan diri dari kungkungan. 47 Dengan tidak sengaja seolah-olah Nederland berkata: "Lihatlah, wahai Bumi Putra, cara bagaimana kami mengingat hari pelepasan dari kungkungan itu. 48 Betapa lezat cita rasanya bangsa yang tidak terperintah itu! Ikhtiarkan pulalah olehmu sekalian mencari kelepasan." 49
Kalau nanti datang bulan November, Belanda sebagai tamu di sini sungguh ada mempermainkan api di dalam dunia politik. 50 Segala bahaya yang bisa disebabkan oleh perbuatan itu, ia boleh pikul sendiri. 51 Walaupun saya umpamanya seorang Belanda... tidak nanti saya kuat memikul tanggungan sebagai itu. 52
Kalau saja saya misalnya seorang Belanda, saya cegah keramaian ini. 53 Nanti saja saya tulis di seluruh surat kabar, bahwa tersesat maksud mereka yang hendak memuliakan hari yang berarti itu di tanah Hindia, terutama di dalam musim ini, di mana awan gelap berkumpul-kumpul dari Timur. 54 Nanti saja saya tunjukkan pergerakan anak Hindia dewasa ini pada bangsaku. 55 Tidak nanti saya biarkan bangsa saya menghina demikian jalan dengan tidak sengaja pada anak Hindia yang mulai sadar dari tidurnya dan mulai merasa bahwa ia ada terjepit. 56 Sungguh-sungguh! Segala tenaga akan saya kumpulkan untuk mencegah perbuatan bangsa saya yang akan dilakukannya nanti di bulan November. 57 Ya... kalau saya bangsa Belanda! 58
-7-
Tapi... saya bukan Belanda. 59 Saya cuma seorang kulit hitam, anak dari tanah Hindia, jajahan kerajaan Nederland. 60 Jadi saya tidak akan membantah maksud Nederland yang leluasa di dalam jajahannya. 61 Kalau saya membantah, tentu Nederland masygul pada saya, karena adakah layak, kalau saya campur mulut selagi junjungan saya melakukan sekehendaknya? 62 Perbuatan mencegah itu boleh jadi diterima salah oleh Nederland, seolah-olah saya menghina. 63 Itu saya tidak suka, saya tidak boleh; 64 kalau saja ada seorang Belanda, tentu saya tidak suka dan tidak boleh juga menghina pada bangsa lain, kendatipun bangsa itu cuma bangsa yang terperintah. 65 Kalau saya menghina pada Nederland, sama juga dengan menghina pada Sri Baginda Raja. 66 Bukankah itu tidak boleh, 67 karena saya rakyat Sri Baginda, dan raja saya harus saya sembah. 68
Itulah sebabnya maka saya tidak membantah! 69 Tidak, tidak nanti membantah, melainkan saya turut bersukaria pada pesta yang akan datang. 70 Kalau nanti datang surat edaran meminta sumbangan untuk biaya pesta, saya turut memberi uang, walaupun dengan mengeluarkan uang itu saya nanti terpaksa menarik ongkos dalam rumah tangga. 71 Dan gaji saya yang tidak seberapa, saya akan keluarkan sebagian, karena wajib bagi saya turut bersukaria, di mana junjungan saya bersuka-suka mengingat hari pelepasan dirinya dari penindasan bangsa lain. 72 Karena saya bangsa terperintah yang lahir di tanah jajahan Nederland ini. 73 Nanti saya persilakan semua bangsa saya akan turut bersukaria pada hari yang mulia itu bagi junjungan kami sekalian, karena walaupun pesta itu semata-mata kepunyaan orang Belanda, tapi waktu itu pun ada baik untuk memperlihatkan kesetiaan dan kecintaan pada junjungan kita. 74 Jadi kita ada sempat memperlihatkan tunduk kita semua pada Nederland. 75 Alangkah senangnya hati saya. 76 Untunglah saya bukan Belanda. 77 Sehingga itulah dahulu kias sindiran. 78 Sebagaimana saya nyatakan, wajiblah bagi kami sekalian..." 79
-8-
"...rakyat jajahan Nederland menunjukkan ikhlas hati pada keramaian yang diperbuat oleh junjungan kami, pun saya tidak membantah, kalau bangsa saya turut bersuka-ria di waktu pesta itu. 80 Cuma yang menjadi keberatan di hati saya dan di hati beberapa bangsa saya apa perlunya Bumi Putra mengeluarkan uang untuk suatu pesta, yang tidak kena mengenai keadaannya, yang semata-mata dimuliakan oleh Nederland saja. 81 Apakah nanti hasilnya pesta yang kami turut membangunkan itu bagi kami? 82
Sama sekali tidak ada! 83 Paling banyak cuma peringatan bagi kami, bahwa kami bangsa terperintah, sedang Nederland tidak ada ingatan untuk lepaskan kungkungan itu", selama tuan Idenburg menjadi Gubernur Jenderal di tanah Hindia. 84 Juga hasil pesta itu cuma peringatan bagi kami, bahwa manusia itu wajib juga memuliakan hari, di waktu ia terlepas dari tindasan orang lain. 85
Maka setujulah saya dengan maksud beberapa orang, bangsa saya di kota ini, sebagaimana sudah didasarkan di surat kabar Kaoem Moeda dan De Expres, di mana disebutkan, bahwa di sini telah didirikan suatu Komite dari Bumi Putra yang hendak mengurus cara bagaimana kami turut meramaikan pesta yang akan datang. 86 Pada hari yang berarti itu Komite 87 yang tersebut hendak mengirim kabar kawat pada Sri Baginda Raja, ucapan selamat, sekalian bermohon, dengan sangat supaya dicabut pasal III R.R. dan supaya lekas didirikan Indisch Parlement. 88
Baiklah jangan saya perkatakan bagaimana kejadiannya permohonan ini, apalagi permohonan nomor dua, cuma arti permohonan itu saja sudah besar bagi kami sekalian. 89 Bukankah permohonan sedemikian ada mengandung protes, pasal kami dihalangi mengadakan kumpulan yang membicarakan politik. 90 Suatu bangsa seperti Nederland yang sangat gemar akan kemerdekaan, dan dewasa ini hendak merayakan kemerdekaannya, tentu akan mengindahkan permohonan sebagai ini. 91 Pasal permohonan Parlemen Hindia, itulah ada me- 92
-9-
...mengandung suatu keinginan, biar dapat suara di dalam majelis. 93 Besar jasanya bagi kami untuk dapat suara di dalam pergaulan bangsa yang memerintah kami, apalagi setelah kami mulai sadar dari pada tidur yang nyenyak. 94 Apabila ditilik keadaan anak Hindia zaman ini, cara bagaimana ia bangun dari tidurnya, maka harus juga dipikir, bahwa rakyat ini pada suatu masa tentu bisa sebanding dan akhirnya melewati junjungannya. 95 Apa jadinya kelak, kalau empat puluh juta rakyat yang bergerak hendak mengubah nasibnya, minta kebenaran dengan keras pada seratus tuan-tuan yang duduk di majelis Tweede Kamer, yang disebut Wakil Rakyat dan berkuasa menghitam-memutihkan keadaan tanah Hindia? 96 Apa nanti kebenaran itu baru diberi, kalau arang yang panas itu seketika menyala menjadi api besar yang berbahaya?.. 97
Kalau ditilik keadaan sekarang, di mana Pemerintah Tinggi dengan setengah hati baru memikirkan suatu perkumpulan Wakil Jajahan yang tentu akan dipilih dari orang-orang yang disukai oleh pemerintah saja (Koloniale Vertegenwoordiging), jadi boleh diumpamakan dengan keadaan Gemeenteraad, maka jabatan Komite yang tersebut di atas, yang berusaha minta Parlemen Hindia, sangatlah berat dan pentingnya. 98 Rupanya Komite dengan sengaja memilih hari yang mulia itu untuk menyampaikan permintaan yang demikian pentingnya ke bawah tapakan Sri Baginda Raja.... 99 pada hari yang dimuliakan orang Belanda, di waktu ia mengingatkan genap seratus tahun lepas dari penindasan orang lain! 100 Kalau dipikir cermat-cermat keadaan ini, benar sungguh taksiran saya di atas, bahwa banyak bahaya dari pada faedah bagi Nederland pesta semacam ini diadakan di Hindia. 101 Permintaan Komite itulah suatu bukti yang pertama, bahwa hati Bumi Putra ada kurang senang, sedang permintaan yang seberat itu boleh diumpamakan suatu protes juga. 102 Komite meminta perubahan nasib empat puluh juta rakyat yang lagi dalam kungkungan Nederland, pada hari Nederland itu bersukaria! 103 Bukankah besar artinya yang demikian? 104"
-10-
Lagi-lagi: Seandainya saya seorang Belanda, saya tidak akan membiarkan bangsa saya mengadakan pesta semacam itu di negeri ini, yang masih dalam kungkungan mereka. Terlebih dahulu, rakyat yang terkungkung itu harus diberi kemerdekaan. Barulah rakyat merayakan hari kemerdekaan kita sendiri!
Komentar
Posting Komentar